Teman-teman semua pasti pernah melihat
bahkan menggunakan kalkulator. Alat hitung modern yang dilengkapi mesin canggih
itu dapat dengan mudahnya menyelesaikan operasi hitung rumit dalam hitungan
detik. Cukup mengetikkan soal yang ingin diselesaikan, maka kalkulator akan
menampilkan hasil yang akurat di layar monitor.
Tapi ternyata manusia zaman dahulu kala
juga punya kalkulator sendiri, lho! Tentunya rupa kalkulator tersebut sangat berbeda
dengan kalkulator yang lazim kita jumpai saat ini. Penasaran? Kalau begitu mari
kita pelajari bersama.
Sempoa atau yang dalam bahasa Inggris
disebut sebagai abacus, merupakan
sebuah alat yang unik. Sempoa itu banyak macamnya, ada versi dari Cina, ada
juga yang berasal dari Roma dan Rusia. Nah, yang sudah kupelajari dan akan
kubahas di posting kali ini adalah sempoa yang berasal dari Jepang.
Sempoa Jepang terdiri dari rangka kayu
persegi panjang dengan poros-poros yang diisi sederetan manik kecil. Manik-manik
kecil inilah yang menjadi satuan hitung untuk sempoa Jepang. Untuk lebih
jelasnya bisa lihat gambar di bawah.
Ini sempoa yang biasa kugunakan |
Kalau berbicara tentang sejarahnya, maka
akan banyak pula versi yang akan kita dapatkan. Namanya juga kejadian masa
kuno, tak ada yang dapat memastikannya.
Konon, abakus tertua ditemukan di
Mesopotamia di Pulau Salamis dan Hiroglif Fir’aun di Mesir. Saat itu,
manik-manik sempoa dibuat dengan butiran-butiran tanah.
Zaman
memang sudah berubah, dan teknologi alat hitung pun telah berubah. Buktinya,
sekarang sudah ada kalkulator, si mesin yang pintar berhitung. Namun tidak ada
salahnya bukan, untuk mencoba mempelajari sempoa? Hitung-hitung tambahan
pengetahuan juga.
Jadi,
bagi siapapun yang tertarik buat lebih mendalami metode sempoa, kuucapkan
selamat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar