Jumat, 04 November 2016

Kisah Sebatang Pena

Aku adalah sebatang pena
Selongsong berisi seberkas tinta
Tak peduli berapa banyaknya
Apa warnanya
Aku tetaplah sebatang pena
Yang tergeletak di atas meja
Aku memang tak punya daya
Jika hanya tergeletak di atas meja

Aku ini sebatang pena
Berisi tinta, menanti tangan
Maka tangan, gerakkanlah aku
Goreskanlah aku, agar tintaku pun tertorehlah
Aku memang sebatang pena tak berdaya di atas meja
Maka tangan, apakah kau akan jadi bijaksana
Atau jadi yang bergerak tanpa acuh

Kita adalah pena
Tinta dari sang pencipta sebagai karunia
Lalu kesempatan dan pilihan dariNya pula
Dimana tintamu abadi, itulah yang kau pilih
Tinta yang sama
Dapat menjelma jadi coretan tak berharga
Dalam kertas cakaran matematika
Namun itu tinta yang sama
Yang mengukir lembar-lembar sejarah

Wahai pena
Karena tintamu bukan tinta keabadian
Sang Pencipta telah menetapkan jatah
Berapapun jatahmu bukanlah soal
Yang paling penting
Kau ini tangan bijaksana
Atau tangan tak acuh?
***
“.....Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri....” –QS. Ar-Ra’d:11-


Jumat, 28 Oktober 2016

Di Antara Rinai Hujan

Saat ribuan tetes air berjatuhan, menghunjam tanah tanpa ampun
Meninggalkan jejak awan kelabu di langit
Membasahi pucuk-pucuk daun muda
Manusia merindu mentari
Berjalan di bawah rinai dengan payung terkembang
Beberapa tetes lagi membangkitkan lamunan tersyahdu
Membangunkan memori yang terkubur
Setetes lagi merambatkan dingin tak berperi ke kulit
Membuka mata, menyadari semua hanya lamunan
Ah, betapa baiknya apabila hujan segera berhenti
Karena manusia merindu mentari
Namun betapa baiknya Tuhan manusia
Menurunkan air dari langit, bebas ditadah siapa saja
Setiap tetesnya adalah kesempatan bagi siapa saja
Yang ingin menengadahkan tangan, berdoa dan berharap
Ingatlah wahai manusia
Tetes hujan menanti doa terbaikmu
***
Matahari bersinar terik, menaikkan suhu permukaan bumi. Teriknya menerpa permukaan perairan, memanaskan berjuta kubik air di bumi. Mirip dengan sepanci air yang dipanaskan di atas kompor menyala. Suhu air akan terus naik, hingga ia sampai pada suatu titik dimana ia akan berubah wujud, dari cairan menjadi gas yang tak kasat mata. Ia telah menjelma menjadi uap air. Uap air pun naik, melayang ke angkasa, berkumpul dengan uap air lainnya tanpa peduli lagi dengan perbedaan asal perairan, tanpa peduli lagi dulu dari danau, sungai, atau lautan yang mana. Uap-uap air yang terhimpun menjelma menjadi corak-corak di langit laksana kapas-kapas raksasa yang tercabik dan tersebar di angkasa.
Mereka tak bisa selamanya di atas sana. Langit mungkin akan terlalu penuh dengan uap air. Lagipula, kalau air terus-menerus melayang ke langit dan tak ada yang tersisa di bumi, bagaimana nasib manusia di bumi? Manusia kan tidak mungkin mau ikut melayang ke langit bersama air. Uap air tidak akan seegois itu tinggal di langit. Beribu uap air, setelah melalui berbagai proses pendinginan di langit, lantas turun, menghujam bumi dalam bentuk air. Turun, kembali ke perairan, ada juga yang menyelinap masuk lewat celah-celah di tanah, lalu menyentuh ujung akar yang kering. Beberapa tetes menyatu dengan aliran sungai, beberapa yang lainnya menggenangi sawah para petani yang telah menanti.
Aku tak berniat untuk memberi kuliah singkat tentang siklus air dan hujan. Tapi kisah perjalanan air ini memang bukan kisah biasa. Ini kisah luar biasa! Bagaimana bisa air laut yang awalnya asin, lantas menguap, bercampur dengan air danau, air sungai, yang tidak semuanya jernih, lalu turun kembali dalam bentuk tetesan yang bening tanpa rasa? Ya, siklus air adalah sebuah sistem penyulingan raksasa! Berjuta kubik air di bumi disuling dalam sebuah proses yang bahkan alatnya pun tak bisa dilihat oleh mata manusia. Sistem alam yang maha canggih ini dimodifikasi, diperkecil skalanya, dan terciptalah alat penyuling air.
Pada hakikatnya, manusia memang tak pernah menciptakan suatu ilmu. Ya, manusia kadang terlalu sombong untuk mengakui, bahwa ilmu adalah kepunyaan Sang Pencipta langit dan bumi. Manusia hanya menemukan ilmu-ilmu yang memang sudah terserak di seluruh jagad raya ini. Wahai manusia, apa yang hendak kau banggakan?
“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya......” –QS.An-Nur:43-


Minggu, 25 September 2016

Kisah dari Ufuk Timur

Pagi adalah keajaiban
Ia mengajarkan banyak hal
Ia menyimpan semangat, maka himpunlah sebanyak-banyaknya
Saat langit terbuka, dan Dia menanti doamu
Jangan sesali pagi
Ialah pintu kehidupan baru
Berlarilah, karena pagi hanya untuk orang yang bergegas
Berlombalah dengan ayam pertama yang berkokok
Dengan burung pertama yang terbang dari sarang
Dengan laba-laba yang bersiap membuat jaring baru
Berkejarlah dengan semburat pertama yang menyeruak dari ufuk timur
Menangkanlah pagi, karena malam telah usai
Dan harimu segera dimulai
***
Saat aku terduduk di pojok angkutan umum. Mengintip keluar lewat jendela. Geliat pagi selalu menarik untuk dilihat. Saat langit masih menyisakan jejak pelukan malam. Saat udara masih dingin menyapu kulit. Kota ini perlahan bangun. Satu-satu anak-anak keluar dari rumah. Berpakaian seragam, rambut dikuncir rapi, ransel bergambar karakter kesukaan siap di punggung. Langkah melompat-lompat, tak sabar bertemu kawan di sekolah.
Karyawan kantor bergegas keluar. Kemeja licin disetrika. Rambut disisir serapi mungkin. Siap untuk menghabiskan satu hari lagi di ruang kerja. Tapi benarkah pagi hanyalah sebuah awal untuk rutinitas monoton yang terulang, bak software yang telah terprogram dalam otak manusia? Bangun-mandi-sarapan-sekolah-pulang?
Sekali lagi, pagi adalah pintu kehidupan baru. Pagi, saatnya ide baru lahir dari benak-benak kreatif. Hari akan membesarkan ide itu menjadi sebuah karya. Pagi adalah kesempatan. Pertanyaannya, apakah kau siap mengambil kesempatan itu?
“Dan Dia-lah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” -QS. Al-Furqan:47-
Good morning, world!


Sabtu, 11 Januari 2014

Belajar Sambil Bermain di Taman Lalu Lintas



Kalau kalian sedang berkunjung ke Bandung, tempat wisata yang satu ini patut dihampiri. Taman Ade Irma Suryani Nasution, atau biasa juga disebut Taman Lalu Lintas ini terletak di Jalan Belitung nomor 1.
Tiket masuk taman ini pun terbilang cukup murah, hanya 5.000 rupiah per orang. Sesuai dengan namanya, di dalam Taman Lalu Lintas ini terdapat banyak ilustrasi tentang tata cara berlalu lintas seperti tata cara menyeberangi jalan dan makna rambu-rambu jalan. Selain ilustrasi tata cara berlalu lintas, terdapat pula banyak patung binatang di dalam taman ini.
 Di dalam Taman Lalu Lintas kalian bisa naik kereta mini, naik kereta motor, berenang, memancing ikan mainan, bersepeda, mencoba flying fox, bermain jungkat-jungkit serta ayunan(yang ini gratis,tidak perlu beli karcis lagi), dan masih banyak lagi. Sekadar berkeliling atau duduk-duduk santai juga bisa. Waktu itu aku hanya mencoba naik kereta mini dan berenang.
Karcis untuk masuk ke dalam areal kolam renang dapat dibeli dengan harga 6.000 rupiah setiap orangnya. Kolam ini khusus untuk anak-anak, jadi tidak terlalu dalam. Ketinggiannya memang bervariasi, ada yang dangkal dan ada pula yang kedalamannya mencapai 80 cm, tapi tidak ada yang sampai melebihi 1 meter.


Keramaian di kolam renang

Sudah puas berenang, aku pun memilih untuk menaiki kereta api mini. Harga karcisnya 6.000 rupiah. Kereta apinya itu jalannya di rel kereta asli. Dengan menaiki kereta api ini, kita bisa mengelilingi seluruh Taman Lalu Lintas. Oh ya, di Taman Lalu Lintas juga ada perlintasan kereta api. Bentuknya pun dibuat serupa dengan yang asli. Ini lihat gambarnya
Setelah selesai bermain, saatnya duduk-duduk sambil menikmati bekal! Suasana di Taman Lalu Lintas benar-benar asri dan teduh. Pohon-pohon raksasa ditanam di sepanjang jalan di taman. Dedaunannya yang rimbun benar-benar melindungi para pengunjung taman ini dari terpaan sinar matahari. Jenis pohon tersebut antara lain markisa, pinus, kersen, angsana, dan sebagainya. Kalau mau tahu yang lain-lainnya itu apa, kalian bisa berkunjung sendiri ke taman ini. Setiap pohon yang ditanam di Taman Lalu Lintas memang diberi papan nama. Jadi kita tidak akan bingung untuk menentukan jenis pohon apa yang kita lihat.
Nah, bagaimana, apakah kalian sudah siap bermain sambil belajar di Taman Lalu Lintas?

Jumat, 27 Desember 2013

Cara Membersihkan Karat



Kala itu aku ingin membersihkan lonceng kucing yang berkarat. Lonceng itu memang sudah lama sekali tidak digunakan. Ini nih, penampakan lonceng tersebut sebelum dibersihkan.
Karatnya banyak, kan?



Nah, setelah googling, aku pun mendapatkan cara untuk membersihkan karat, yaitu merendam benda yang berkarat di minuman bersoda selama satu jam.
Jadi yang pertama kulakukan adalah merendam lonceng di dalam minuman bersoda selama satu jam. Satu jam berikutnya, loncengnya pun kuangkat. Tapi ternyata karatnya masih banyak. Berkurang sih, tapi hanya sedikit. Mungkin karatnya terlalu tebal. Akhirnya aku memutuskan untuk merendam lonceng itu kembali selama semalam.
Lonceng direndam dalam minuman bersoda
Keesokan harinya, aku kembali menengok kabar si lonceng. Sama seperti kemarin, karatnya juga hanya berkurang sedikit. Sudah kugosok-gosok, tapi tidak mempan juga. Alhasil, aku pun merendam lonceng itu di dalam cairan khusus, yang tentunya buatanku sendiri, dong!
Cairan apakah itu? Pasti teman-teman sudah penasaran, kan? Sebenarnya cairan khusus itu mudah sekali dibuat. Mula-mula aku menyiapkan wadah plastic kecil. Lalu aku memasukkan lonceng yang berkarat. Kemudian, aku memasukkan soda kue secukupnya. Setelah itu, aku menuangkan cuka ke dalam wadah itu. Campuran itu pun mulai bereaksi. Berbusa!
Selanjutnya aku membiarkan lonceng itu terendam dalam ramuan berbusa tadi selama satu jam. Satu jam berlalu. Terlihat titik-titik kecokelatan mengendap di dasar wadah plastik. Tak salah lagi, titik-titik itu adalah karat yang rontok dari lonceng. Aku pun mengangkatnya dari cairan cuka-soda kue.
Dan, setelah disikat, akhirnya warna asli lonceng mulai tampak. Sebenarnya sisa karatnya masih ada sedikit, tapi yang penting penampilannya berubah drastis. Ini penampakan lonceng setelah melalui serangkaian perendaman.
Setelah direndam cuka-soda kue
Terakhir, aku pun memasang kembali lonceng tersebut di kalungnya, kemudian mengalungkannya di leher kucingku. Selesai, deh!. Oh iya, teman-teman, mau tahu nasib kalung lonceng tersebut? Baru saja beberapa jam berada di leher kucingku, kalung tersebut putus akibat digigit oleh kucingku! Hehehe… :D  

Sabtu, 21 Desember 2013

TUTORIAL:Membuat dan Mengganti Favicon



Horee… berhasil juga pasang favicon. Setelah sekian banyak percobaan, akhirnya yang kali ini berhasil.
Favicon standar untuk blogspot adalah favicon dengan huruf B. itu adalah logo blogger. Tapi kita bisa mengganti favicon tersebut. Bahkan kita bisa membuat favicon sendiri, lho! Ini caranya:
Pertama, pilih gambar yang ingin dijadikan sebagai favicon. Kita bisa mencari gambar di google. Tapi kalau ingin membuat sendiri juga tidak apa-apa. Sebenarnya banyak website yang bisa digunakan untuk membuat favicon, tapi aku kurang mengerti kalau pakai website semacam itu. Jadi aku pun menggunakan aplikasi Paint. Kalau Paint mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu, kan. Oke, kalau masih penasaran bagaimana caraku membuat favicon di Paint, baca terus, ya…
Langkah pertama, buka jendela Paint. Biasanya bentuk kertas di Paint itu persegi panjang.
Langkah kedua, karena kita membutuhkan kertas  karena kita membutuhkan kertas yang berbentuk persegi, maka kita harus mengeditnya dulu. Pilih pilihan resize


 
Langkah ketiga, muncul pilihan Resize and Skew. Perhatikan gambar di samping.



 Pada bagian resize, di pilihan by, pilih Pixels. Jangan lupa kosongkan kotak maintain aspect ratio. Jangan sampai kotak itu ada tanda centangnya. Kemudian isi bagian horizontal dan vertical(yang di bagian resize). Ingat, angka di kedua bagian itu harus sama agar menghasilkan kertas berbentuk persegi. Setelah semua langkah diselesaikan, klik OK.
Langkah keempat, silakan kreasikan bentuk favicon kalian! Terserah, mau pakai aneka bentuk yang sudah tersedia atau mau menggambar sendiri. Setelah selesai, jangan lupa simpan gambar kalian, ya…
Akhirnya favicon kalian sudah jadi. Tinggal dipasang di blog. Cara memasangnya juga cukup mudah, kok! Ini dia:
Langkah pertama, buka dulu akun blog kalian. Sudah? Kalau begitu lakukan langkah kedua.
Langkah kedua, pilih menu tata letak






 



Langkah ketiga, akan muncul jendela seperti gambar di bawah. Nah, kalian bisa melihat tulisan favicon, kan? Langsung saja klik tulisan edit yang ada di bawah tulisan favicon.


 

 



                 Langkah keempat, muncul kotak Konfigurasikan Ikon Favorit.
         



Klik Browse. Kemudian cari favicon yang tadi sudah kalian buat di Paint. Setelah favicon-nya terunggah, klik Simpan. Nah, kini kalian sudah berhasil membuat dan mengganti favicon sendiri. Selamat mencoba!




 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik