Jumat, 04 November 2016

Kisah Sebatang Pena

Aku adalah sebatang pena
Selongsong berisi seberkas tinta
Tak peduli berapa banyaknya
Apa warnanya
Aku tetaplah sebatang pena
Yang tergeletak di atas meja
Aku memang tak punya daya
Jika hanya tergeletak di atas meja

Aku ini sebatang pena
Berisi tinta, menanti tangan
Maka tangan, gerakkanlah aku
Goreskanlah aku, agar tintaku pun tertorehlah
Aku memang sebatang pena tak berdaya di atas meja
Maka tangan, apakah kau akan jadi bijaksana
Atau jadi yang bergerak tanpa acuh

Kita adalah pena
Tinta dari sang pencipta sebagai karunia
Lalu kesempatan dan pilihan dariNya pula
Dimana tintamu abadi, itulah yang kau pilih
Tinta yang sama
Dapat menjelma jadi coretan tak berharga
Dalam kertas cakaran matematika
Namun itu tinta yang sama
Yang mengukir lembar-lembar sejarah

Wahai pena
Karena tintamu bukan tinta keabadian
Sang Pencipta telah menetapkan jatah
Berapapun jatahmu bukanlah soal
Yang paling penting
Kau ini tangan bijaksana
Atau tangan tak acuh?
***
“.....Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri....” –QS. Ar-Ra’d:11-


 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik