Minggu, 25 September 2016

Kisah dari Ufuk Timur

Pagi adalah keajaiban
Ia mengajarkan banyak hal
Ia menyimpan semangat, maka himpunlah sebanyak-banyaknya
Saat langit terbuka, dan Dia menanti doamu
Jangan sesali pagi
Ialah pintu kehidupan baru
Berlarilah, karena pagi hanya untuk orang yang bergegas
Berlombalah dengan ayam pertama yang berkokok
Dengan burung pertama yang terbang dari sarang
Dengan laba-laba yang bersiap membuat jaring baru
Berkejarlah dengan semburat pertama yang menyeruak dari ufuk timur
Menangkanlah pagi, karena malam telah usai
Dan harimu segera dimulai
***
Saat aku terduduk di pojok angkutan umum. Mengintip keluar lewat jendela. Geliat pagi selalu menarik untuk dilihat. Saat langit masih menyisakan jejak pelukan malam. Saat udara masih dingin menyapu kulit. Kota ini perlahan bangun. Satu-satu anak-anak keluar dari rumah. Berpakaian seragam, rambut dikuncir rapi, ransel bergambar karakter kesukaan siap di punggung. Langkah melompat-lompat, tak sabar bertemu kawan di sekolah.
Karyawan kantor bergegas keluar. Kemeja licin disetrika. Rambut disisir serapi mungkin. Siap untuk menghabiskan satu hari lagi di ruang kerja. Tapi benarkah pagi hanyalah sebuah awal untuk rutinitas monoton yang terulang, bak software yang telah terprogram dalam otak manusia? Bangun-mandi-sarapan-sekolah-pulang?
Sekali lagi, pagi adalah pintu kehidupan baru. Pagi, saatnya ide baru lahir dari benak-benak kreatif. Hari akan membesarkan ide itu menjadi sebuah karya. Pagi adalah kesempatan. Pertanyaannya, apakah kau siap mengambil kesempatan itu?
“Dan Dia-lah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” -QS. Al-Furqan:47-
Good morning, world!


 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik